el-Insyaet Online - Matahari membakar ratusan juta ton hidrogen per detiknya dan mengubah hidrogen itu menjadi helium melalui fusi nuklir. Fusi nuklir tersebutlah yang menghasilkan energi matahari, jika matahari kekurangan energi tersebut maka tidak ada lagi kehidupan. Tapi tidak perlu khawatir, karena jumlah hidrogen pada matahari sangatlah besar. Dari massa total matahari yang terhitung 2 x 1033 gram setidaknya bagian kecil dari matahari digunakan untuk reaksi fusi nuklir. Menurut MD. Anisur Rahman dalam bukunya “The Glorious Koran and Modern Science”, reaksi nuklir ini cukup untuk milyaran tahun, kurang lebih 10 milyar tahun. Kembali pada ketentuan Allah, itu semua hanya perkiraan manusia yang banyak kekurangan. Tapi seperti itulah jika dipandang dari segi keilmuan.
Pada akhirnya hidrogen yang ada pada inti matahari yang dijadikan sumber penghasil energi melalui fusi nuklirnya akan habis. Sebagian besar inti yang berupa helium (hasil dari fusi hidrogen) dan pembakaran hidrogen keluar dari intinya. Dan kemudian membentuk pembakaran pada kulit di sekitar inti tersebut. Jika pembakaran ini terus terjadi maka akibat yang ditimbulkan yakni inti matahari mulai hancur, kemudian bagian sekitar inti mulai terdesak keluar sehingga matahari makin membesar dan sangat dekat dengan daerah orbit bumi. Inilah yang disebut tahap Red Giant.
Saat itulah bumi menjadi sangat panas, bahkan seluruh samudera di bumi akan kering dan mendidih karena saking panasnya matahari, tidak ada lagi lautan. Tapi sebelum itu terjadi, populasi manusia akan punah terlebih dahulu karena adanya radiasi dan panas yang sangat dahsyat dari matahari. Peristiwa lain yang terjadi saat matahari mencapai tahap Red Giant adalah ukuran matahari yang sangat besar dibanding ukuran semula sehingga Merkurius, Venus dan Bulan hancur dan menyatu dengan matahari, bahkan bumi yang kita diami ini.
Menurut para ahli tafsir dan ulama’, pada hari akhir yang pasti akan terjadi, jarak matahari dengan bumi hanya sejengkal di atas ubun-ubun manusia. Pada hari yang tidak ada lagi pertolongan selain pertolonganNya, itulah kekuasaan Allah ditunjukkan. Tapi banyak manusia yang ingkar dan malah menyekutukanNya dengan sesuatu yang tidak dapat memberi siksa dan pahala, pada sesuatu yang dibuat-buat sendiri dan kemudian disembah-sembah sendiri, pada sesuatu yang tidak bisa memberi manfaat dan madlorot.
Begitulah peristiwa Red Giant atau peristiwa rendahnya matahari diatas kepala manusia. Ada sebagian kandungan Al-Quran yang mampu dijelaskan melalui ilmu pengetahuan. Tapi tidak semua ayat dalam Al-Quran mampu diungkap dengan ilmu pengetahuan karena keterbatasan akal manusia. Seperti otak manusia tidak dapat membayangkan wujud gelombang yang berbau harum dan benda yang tidak terdiri dari materi.
Sekitar empat belas abad yang lalu, saat Al-Quran diturunkan, ketika Nabi Muhammad SAW menceritakan tentang hari kiamat, kaum kafir hanya bisa tertawa sampai menangis-nangis melihat si “Bodoh” Muhammad (menurut mereka) dengan cerita konyol yang dibawanya. Pada saat itu tak ada yang menduga bahwa matahari akan mencapai jarak yang sangat dekat sampai diatas ubun-ubun manusia. Pada saat ayat itu diceritakan yang terpikir oleh mereka hanya bualan bodoh seorang yang tidak bisa membaca dan menulis—Muhammad SAW. Tapi ilmu pengetahuan dapat membuktikan bahwa yang mereka cerca dan hinakan tentang wahyu yang dibawa Nabi Muhammad SAW adalah salah. Nabi Muhammad SAW wajib mempunyai sifat jujur karena merupakan manusia pilihan. Begitulah, cerita yang sebelumnya mungkin terdengar konyol menjadi fakta ilmiah, bukan lagi fiksi belaka. Jika kita mau sedikit saja berusaha menggali makna yang tersirat dalam Al-Quran maka saat itu juga kita akan merasakan keindahan Al-Quran. Itulah mu’jizat terbesar seorang utusan Allah. Bukan mu’jizat hissi tapi aqli.
Mohammad Abdurrouf
Pada akhirnya hidrogen yang ada pada inti matahari yang dijadikan sumber penghasil energi melalui fusi nuklirnya akan habis. Sebagian besar inti yang berupa helium (hasil dari fusi hidrogen) dan pembakaran hidrogen keluar dari intinya. Dan kemudian membentuk pembakaran pada kulit di sekitar inti tersebut. Jika pembakaran ini terus terjadi maka akibat yang ditimbulkan yakni inti matahari mulai hancur, kemudian bagian sekitar inti mulai terdesak keluar sehingga matahari makin membesar dan sangat dekat dengan daerah orbit bumi. Inilah yang disebut tahap Red Giant.
Saat itulah bumi menjadi sangat panas, bahkan seluruh samudera di bumi akan kering dan mendidih karena saking panasnya matahari, tidak ada lagi lautan. Tapi sebelum itu terjadi, populasi manusia akan punah terlebih dahulu karena adanya radiasi dan panas yang sangat dahsyat dari matahari. Peristiwa lain yang terjadi saat matahari mencapai tahap Red Giant adalah ukuran matahari yang sangat besar dibanding ukuran semula sehingga Merkurius, Venus dan Bulan hancur dan menyatu dengan matahari, bahkan bumi yang kita diami ini.
Menurut para ahli tafsir dan ulama’, pada hari akhir yang pasti akan terjadi, jarak matahari dengan bumi hanya sejengkal di atas ubun-ubun manusia. Pada hari yang tidak ada lagi pertolongan selain pertolonganNya, itulah kekuasaan Allah ditunjukkan. Tapi banyak manusia yang ingkar dan malah menyekutukanNya dengan sesuatu yang tidak dapat memberi siksa dan pahala, pada sesuatu yang dibuat-buat sendiri dan kemudian disembah-sembah sendiri, pada sesuatu yang tidak bisa memberi manfaat dan madlorot.
Begitulah peristiwa Red Giant atau peristiwa rendahnya matahari diatas kepala manusia. Ada sebagian kandungan Al-Quran yang mampu dijelaskan melalui ilmu pengetahuan. Tapi tidak semua ayat dalam Al-Quran mampu diungkap dengan ilmu pengetahuan karena keterbatasan akal manusia. Seperti otak manusia tidak dapat membayangkan wujud gelombang yang berbau harum dan benda yang tidak terdiri dari materi.
Sekitar empat belas abad yang lalu, saat Al-Quran diturunkan, ketika Nabi Muhammad SAW menceritakan tentang hari kiamat, kaum kafir hanya bisa tertawa sampai menangis-nangis melihat si “Bodoh” Muhammad (menurut mereka) dengan cerita konyol yang dibawanya. Pada saat itu tak ada yang menduga bahwa matahari akan mencapai jarak yang sangat dekat sampai diatas ubun-ubun manusia. Pada saat ayat itu diceritakan yang terpikir oleh mereka hanya bualan bodoh seorang yang tidak bisa membaca dan menulis—Muhammad SAW. Tapi ilmu pengetahuan dapat membuktikan bahwa yang mereka cerca dan hinakan tentang wahyu yang dibawa Nabi Muhammad SAW adalah salah. Nabi Muhammad SAW wajib mempunyai sifat jujur karena merupakan manusia pilihan. Begitulah, cerita yang sebelumnya mungkin terdengar konyol menjadi fakta ilmiah, bukan lagi fiksi belaka. Jika kita mau sedikit saja berusaha menggali makna yang tersirat dalam Al-Quran maka saat itu juga kita akan merasakan keindahan Al-Quran. Itulah mu’jizat terbesar seorang utusan Allah. Bukan mu’jizat hissi tapi aqli.
Mohammad Abdurrouf
Posting Komentar