Selamat datang di el-Insyaet Online

Islam dan Tradisi di Tanah Jawa

Minggu, 06 Mei 20120 komentar


Masjid & Menara Kudus
el-Insyaet Online - pendapat mengenai Islam Indonesia, dan Islam dengan tradisi Jawa. Memunculkan opsi kepercayaan berbudaya dan bertradisi di tanah Jawa yang unik dan penuh makna.

Perpaduan Islam dengan tradisi Hindu Budha adalah sebuah singkronisasi budaya yang menjadikan Islam mudah dan cepat diterima di Indonesia. Tingkat keberhasilan yang signifikan tersebut tidak lepas dari peran Walisongo yang menyebarkan Islam di tanah Jawa. Sedangkan istilah Walisongo sendiri mempunyai beberapa kajian makna yang diantaranya mempunyai denotasi "Sembilan orang yang di beri tugas dakwah pada komunitas dan daerah tertentu".Dengan kerjasama dan keterkaitan antar satu sama lain itulah akhirnya Islam menjadi ramai dan 'mudah' di jumpai di tanah jawa.

Jika ditelaah lebih dalam, maka tradisi Jawa yang masih murni adalah tradisi yang melekat pada kraton atau pada anak cucu nenek moyang kita yang masih berpegang teguh kepada tradisi Jawa secara tulen. Seperti yang di budidayakan di kota Surakata, Yogyakarta dan sekitarnya (Dok. Internet)

Perkawinan tradisi lokal yang notabene erat dengan tradisi Hindu Budha dengan Islam akhirnya membentuk sintesis kebudayaan, dimana asal kebudayaan Indonesia adalah kebudayan Hindu dan Budha, (Maka rasanya kurang pas jika Islam Indonesia di rujuk kepada Islam ke-Arab-an. Karena jika di bilang Islam identik dengan ke-Arab-an, mungkin karena memang Islam di turunkan di Arab). 
Gapura Menara Kudus Jaman Dulu

Bentuk Lampau Menara Kudus
Dikatakan dalam buku ke-NU-an LP Ma'arif 2011 Hal 13 bahwasanya; "Islam tidak akan ada tanpa keberadaan tradisi lokal. Sementara tradisi juga tidak akan ada tanpa keberadaan Islam. (Sedangkan tradisi juga tidak akan ada tanpa keberadaan Islam.) Maka sintesis tersebut adalah ide pokok Ahlussunnah Waljamaah  menjadikan Ideologi sebagai 'Islam Indonesia', bukanlah 'Indonesia yang Islam' apalagi 'Islam ke-Arab-an'. Penggabungan antara Islam dan kebudayaan lokal bukan hanya dilakukan oleh rakyat jelata melainkan juga pada raja saat berkembangnya sistem kerajaan" Benar bahwa Islam tidak selalu identik dengan Arab, sehingga tidak semua yang berbau Arab adalah Islam. Harus dibedakan antara Islam sebagai agama dan Arab sebagai budaya. Di sinilah perlunya memilah antara mana yang merupakan ajaran dasar Islam dan mana yang telah berakulturasi dengan budaya Arab. Islam adalah agama universal sehingga ajarannya harus bisa diterapkan di manapun dan pada waktu kapan pun.

Menara Kudus Tempo Dulu
Jadi tradisi Islam tidak harus berjenggot panjang, bercelana diatas tumit dan selalu berjubah atau ber cadar ketika bepergian. Tradisi Islam lebih patut dikatakan pribumisasi atau akulturasi seperti yang diajarkan para wali Allah. Maka perlu ditekankan bahwasanya pembumian tradisi Islam tidak selalu ada di Arab. Seperti kenthongan, bedug juga merupakan tradisi murni tanah Jawa. Wallahu A'lam.
Oleh : M. Nailul Falah Siswa MA NU TBS Kelas XI Bahasa I 

Share this article :

Posting Komentar

 
Copyright © 2013. el-Insyaet Online - All Rights Reserved
Proudly powered by Blogger | Thanks to Mas Templates and Cara Gampang