el-Insyaet Online - Politik sama artinya dengan memainkan peranan yang mempunyai pengaruh signifikan dalam kehidupan manusia. Tidak berlebihan jika ada pendapat yang menyatakan bahwa sebagian besar kehidupan manusia diatur dan ditentukan oleh politik. Tentu saja hal ini tak lepas dari konsekuensi logis eksistensi manusia sebagai zoon politicon.
Pelajar juga seorang manusia, sehingga mau tidak mau, harus ikut serta dalam partisipasi politik. Minimal politik ibda’ binnafsi, selebihnya politik secara global, yakni berpartisipasi membenahi politik yang ada di negeri Indonesia. Namun peran seorang pelajar rasanya masih terasa amplang menghiasi perpolitikan bangsa ini. Hanya bisa bengong melihat politik bangsa ini, tanpa mau berperan aktif.
Pertanyaan yang menjadi tanda Tanya besar buat pelajar dewasa ini, yakni dimana kiprah pelajar terjun aktif menyelami problema perpolitikan bangsa ini yang carut-marut. Apakah Nasionalisme seorang pelajar mulai meluntur, sehingga rasa memiliki Indonesia telah wafat? Kenapa seperti itu? karena potret yang terekam pada kiprah seorang pelajar terhadap politik bangsa ini—yang tentunya menyangkut pada pendidikan bangsa, persatuan dan kesatuan bangsa ini, dan juga karakter bangsa ini—rasanya masih minim. Padahal politik bangsa ini perlu adanya muhasabah yang dibingkai oleh para pelajar.
Sepatutnya kita, sebagai seorang pelajar, wajib mengikuti arus politik bangsa ini—dalam artian kita tidak terbawa arus politik—karena melihat permainan para petinggi bangsa ini yang bermain politik yang kotor terhadap pendidikan bangsa ini, kesejahteraan, persatuan dan kesatuan, dan juga karakter bangsa ini. Mau dikemanakan bangsa ini jika politisasi yang kotor itu terus dibumikan di Bumi Pertiwi. Apa kita tidak malu terhadap para ‘auliya’ yang berhasil mengibarkan merah putih di Nusantara. Apa kita tidak malu terhadap kita sendiri, yang statusnya sebagai seorang pelajar. Namun terpelajar kita rasanya masih meragu, kala kita tidak aktif berpartisipasi menegur permainan politik bangsa ini, yang tidak lain seperti lalat, sedangkan yang kita lakukan tidak jauh beda dengan para pemain politik bangsa ini.
Posting Komentar