Selamat datang di el-Insyaet Online

Yang Enak Belum Tentu Menyehatkan

Rabu, 22 Mei 20130 komentar

el-Insyaet Online - Dari sekian banyak manusia di dunia, penulis berani menjamin jika semuanya suka dengan yang namanya makanan enak, faktanya saja banyak orang lebih suka makanan yang kuat rasa manisnya karena lebih lezat, lebih suka yang bergaram atau bervetsin karena lebih gurih rasanya, serta lebih suka makanan yang digoreng karena lemaknya yang bikin enak ketimbang makanan yang direbus.

Memang harus diakui, tidak ada yang bisa menolak pesona dari makanan enak. Namun sayangnya, enak bukan berarti sehat walaupun hampir semua orang mengetahui itu, banyak yang tidak menganggapnya sebagai permasalahan serius padahal akibat dari itu semua sangat nyata dan berbahaya, baik dapat dirasakan seketika ataupun nanti di hari-hari yang akan datang.

Fakta yang terlihat sudahlah jelas bahwa sebenarnya makanan enak membawa dampak negatif yang nyata dan menimbulkan berbagai masalah kesehatan.

Dr. Phaidon L Toruan, MM dalam tulisannya seperti dikutip BB News Senin (10/1/2011) mengatakan terlalu sering banyak makan enak dapat memberikan efek buruk bagi tubuh meski dalam jangka pendek misalnya lebih mudah lelah, perut menjadi buncit dan juga menimbulkan penyakit pada sel kulit.

Dari dampak jangka pendek itu, kita sebagai remaja harusnya merasa was-was karena disamping buruk bagi kesehatan juga buruk bagi bentuk tubuh, yang tidak dipungkiri, bentuk tubuh yang bagus sangat diperlukan bagi para remaja untuk membangun keprcayaan diri, maka oleh karena itu mengurangi makan makanan enak yang buruk bagi tubuh harus dilakukan semenjak remaja.

Ironisnya dari berbagai bukti yang ada tanpa kita sadari orang tua di Indonesia mendoktrin anaknya agar memakan sesuatu yang enak bukan yang bagus bagi dirinya, salah satu fakta yang berasal dari hasil pengamatan penulis yaitu, di Australia ketika ibu memberi makan anaknya, yang dikatakan adalah "This is good for you." Sedangkan ketika seorang ibu Indonesia memberi makan, yang dikatakan biasanya adalah "Ayo makan, ini enak, Nak."

Perbedaan yang terkesan sepele itu, mengandung suatu doktrin yang mengarah pada alam bawah sadar sang anak untuk memakan sesuatu yang dianggapnya enak bukan memakan sesuatu yang dianggap baik bagi dirinya.

Yang jadi pertanyaan sekarang, lantas apa dampak jangka panjang pengonsumsian makanan-makanan tersebut ?

Dampak yang diakibatkan oleh makanan enak tersebut merupakan dampak yang dapat dikatakan sebagai dampak yang luar biasa, dikarenakan makanan yang tinggi gula, garam, tepung, lemak, pengawet atau perasa dapat menjadi faktor risiko dari berbagai penyakit serius

Dilansir BBCHealth dan Livestrong, Senin (10/1/2011), berikut beberapa bahaya kesehatan akibat sering makan enak :

Obesitas (Kegemukan)

Dikarenakan akibat mengkonsumsi terlalu banyak gula, tepung dan lemak adalah berat badan akan berlebihan. Yang berhubungan erat dengan penyakit jantung, diabetes tipe 2 (karena gaya hidup) dan kanker.

Penyakit Jantung

Dikarenakan pengonsumsian gula dan lemak yang berlebihan menyebabkan penumpukan kolesterol dalam pembuluh darah yang dapat menyebabkan penyakit jantung.

Diabetes Tipe 2 (Karena gaya hidup)

Diabetes tipe 2 merupakan penyakit degeneratif yang telah meningkat karena frekuensi konsumsi gula meningkat.

Hipertensi (Tekanan darah tinggi)

Dikarenakan kelebihan asupan garam dapat meningkatkan tekanan darah dalam tubuh atau yang disebut hipertensi. Hipertensi merupakan salah satu faktor risiko terjadinya Penyakit Jantung Koroner (PJK) dan stroke.

Kanker

Dikarenakan konsumsi gula berlebih yang dapat meningkatkan kadar insulin dan dapat mempercepat proses pembelahan sel yang dalam kaitannya meningkatkan risiko kanker.
Penuaan Dini

Percepatan pembelahan sel karena banyak mengonsumsi gula juga dapat berdampak negatif pada penuaan dini dan rentang usia.
Oleh sebab itu, sepatutnya kita harus berfikir dua kali untuk sering-sering memakan makanan yang disebut sebagai “makanan enak.”

Memang tidak masalah jika sekali-kali kita memanjakan diri dengan makanan yang kita sukai. Namun, jika makanan tersebut mengandung madhorot yang besar bukankah lebih baik jika kita dapat menguranginya seminimal mingkin untuk mengonsumsinya.

Nah, sekarang tata niat kita, jangan makan karena sebatas enak. Karena, makan jangan sebatas enak tapi karena keperluan tubuh kita agar tetap mendapat suplai energi yang cukup untuk melakukan kegiatan sehari-hari, agar kita tidak menyesal di hari yang akan datang. 

Arif Rahman Hakim XI A

Share this article :

Posting Komentar

 
Copyright © 2013. el-Insyaet Online - All Rights Reserved
Proudly powered by Blogger | Thanks to Mas Templates and Cara Gampang